Keong Emas
Cerita Rakyat dari
Jawa Tengah
Di sebuah desa yang
terletak di pinggir hutan hidup seorang janda dan anak lelakinya. Pekerjaan
sehari-hari janda itu ialah mencari kayu bakar di hutan untuk dijual di pasar
yang ada di desa itu. Anaknya yang bernama Joko Lelono, pekerjaan
sehari-harinya mencari ikan di sungai yang mengalir tak jauh dari rumahnya.
Pada suatu hari, ketika Joko Lelono pergi memancing
ikan di sungai. Hingga sehari penuh, tak satu pun ikan yang mau menyentuh
kailnya.
"Ah..., malang benar nasibku hari ini. Hampir
petang, tapi tak satu pun ikan yang kudapat," kata Joko Lelono dalam hati.
"Sebaiknya aku pulang saja daripada nanti kelamaan di jalan. Kasihan ibu,
pasti menunggu di rumah," batin Joko Lelono.
Ketika mengemasi
peralatannya, tiba-tiba ia melihat sebuah benda kuning keemasan yang
bergerak-gerak menuju ke arahnya. Ia mengamati benda itu. Ternyata, seekor
keong emas. Dipungutnya binatang itu dan dimasukkan ke tempat ikan. Joko pun
kemudian pulang ke rumah. Sesampai di rumah, keong emas itu dimasukkan ke
tempayan. Joko berkata kepada ibunya bahwa hari ini ia hanya mendapatkan seekor
keong emas. Ibunya pun maklum akan hal itu.
Keesokan harinya, si
ibu dan anaknya itu kembali menekuni pekerjaan sehari-hari masing-masing. Si
ibu berangkat mencari kayu bakar, sedangkan Joko Lelono mencari ikan di sungai.
Ketika pulang sore harinya, mereka terkejut oleh hidangan lezat yang telah
tersaji di atas meja makan.
"Joko, apakah kamu tadi yang memasaknya?"
tanya ibu itu.
"Tidak, Bu. Setelah ibu berangkat itu, aku juga
segera berangkat ke sungai," jawab Joko Lelono.
"Jadi, siapa yang memasak makanan sebanyak
ini?" tanya si ibu tak mengerti.
"Bu, karena hidangan ini masih hangat dan
kelihatannya disiapkan untuk kita, bagaimana kalau kita santap bersama?"
ajak Joko Lelono.
"Baik juga usulmu," kata ibu.
Akhirnya, malam itu
mereka menyantap makanan yang lezat dan setelah itu tertidur pulas. Kejadian
tersebut terulang sampai beberapa kali. Oleh karena penasaran, suatu hari
mereka berangkat bekerja, tetapi tidak langsung beranjak pergi. Mereka mengintip
dahulu ke dalam rumah. Joko Lelono dan ibunya ingin tahu, siapa yang telah
berbaik hati memasakkan untuk mereka.
Sungguh, kejadian yang menakjubkan. Dari tempayan
tempat tinggal keong emas itu muncul seorang putri yang sangat cantik. Ia turun
dari tempayan. Putri itu kemudian mulai membersihkan rumah dan memasak. Melihat
hal itu, Joko Lelono dan ibunya segera membuka pintu. Mendengar pintu dibuka,
sang putri segera berlari ke arah tempayan. Namun, ia kalah cepat dengan Joko
Lelono yang segera memecah tempayan itu. Sang putri pun tak dapat lagi menjelma
menjadi keong emas. Sebenarnya, sang putri itu adalah Galuh Candra Kirana, yang
tak lain ialah istri Panji Asmara Bangun.
Melihat Galuh Candra
Kirana, Joko Lelono pun memeluk sang putri itu erat-erat karena dialah yang
selama ini dicari-carinya. Joko Lelono sebenarnya bukan anak kandung janda itu.
Ia adalah Panji Asmara Bangun yang hidup menumpang pada seorang janda dalam
perjalanannya mencari Putri Candra Kirana. Oleh karena kebaikan sang janda yang
telah mempertemukan mereka, ia diajak kembali ke kerajaan dan menjadi pelayan
setianya. Akhirnya, mereka pun hidup bahagia di kerajaan.
ISILAH DENGAN JAWABAN YANG TEPAT
1. Dari mana asal cerita keong mas ?
2. Siapa yang menemukan keong mas ?
3. Siapa nama asli keong mas ?
4. Dengan siapakan joko leno tinggal di desa di pinggir hutan?
5. Termasuk jenis cerita apakah keong mas?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar